Archive for April 2012

Penjual Pakaian

Tahun 2005 aku pindah dari Pesantren Nurul Hidayah ke Ponpes Nurul Falah, tak sempat mampir ke Nurul Arifin (he..he..). Bagi seorang santri, ada perasaan kerdil diri bila mesantren hanya di satu tempat saja. Bukan untuk gaya-gayaan atau bertakabbur. Namun, untuk menambah keilmuan dan sumber ilmu tersebut.


Kita tahu bagaimana sang pendiri madzhab, katakanlah Imam Syafi'i yang memiliki guru ratusan. Bahkan guru kita.


Lebih banyak guru menjadi alasan saya untuk pindah pesantren, saat itu. Apalagi impian saya berguru pada sosok kyai yang lebih tua.


Singkat cerita, saya sampai di lingkungan Pesantren Nurul Falah. Sebelum masuk ke rumah kyai, saya rehat dulu sejenak di rumah tetangga pesantren. Belum nyaman rasa penat saya setelah perjalanan jauh, tiba-tiba saya dikejutkan dengan pertanyaan seorang nenek,
"Dagang apa, Mang?"
Emang stelanku kayak tukang dagang? Ketusku dalam hati.

"Saya nggak jualan, Nek. Mau ikut ngaji sama Mama Baim," jelasku sama nenek itu.

"Ooo... Kirain tukang pakaian?"

Panggil aku ''INO''

UNIK. Itulah yang mendasari namaku Ino Sasuga. Tentu ini bukan nama yang diberikan orang tua sejak lahir. Terlepas dari filosofinya, nama "INO" rasanya enak disebutnya.


Saya bukan orang Jepang, apalagi keturunan Jepang. Saya orang Sunda tulen. Dilahirkan di Sumedang (sama kayak Teh Pipiet Senja), sekarang tinggal di Garut (rumah nggak jauh sama Udo Yamin Majdi). Dari ayah yang keturunan Perancis (peranakan Ciamis).


Nama Ino Sasuga belum setenar Mbak Asma Nadia, Mbak Kinoysan, Syamsa Hawa, atau Kang Ali Muakhir. Tapi, impian ke arah sana udah dari dulu diazzamkan.


Dengan nama Ino Sasuga, saya mencoba memfokuskan diri menulis seputar cerita santri. Tak lain, tidak banyaknya kisah kehidupan para pencari ilmu di pesantren menjadi dorongan kuat untuk menuliskannya. Seperti halnya H. R. Taufiqurraman, MA yang ceritanya seputar santri yang menginspirasi.


Ino Sasuga.
Ya. Ino Sasuga.

Kata Motivasi untuk Para Penulis

Berikut saya tuliskan kembali kata-kata motivasi untuk para penulis. Khususnya bagi saya untuk selalu belajar dan belajar untuk meningkatkan kepenulisan. Tentunya butuh suplemen yang menyemangati untuk selalu menulis.



"Setiap manusia selayaknya mengambil kesempatan menulis ilmu hingga wafatnya."
~ Ibnu Jarir Ath-Thabari ~


"Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika)."
~ Bobbi DePorter ~


"Jika saya ditanya, bagaimana proses kreatif karya-karya saya? Saya akan menjawab, mengarang bagi saya seperti mengaitkan potongan-potongan puzzle dan seluruh pengalaman saya, baik pengalaman tekstual, maupun pengalaman konstektual."
~ Izzatul Jannah ~

5 Tips to Faciliate The Writing

I will share how smooth writing. I read "The Book Learning Ruantum by Bobbi
De Porter's, tells us there are several things to facilitate the writing. Including the following:


1. START EARLY

That is, if your mind has much to be written and the desire to write grew stronger, so do not delay. Immediately write. At least be able to write an outline.


2. EXERCISE

To maintain physical fitness and mind, it helps you do light exercise. Such as moving the head, hands, tense muscles so quiet.


3. FIND THE RIGHT TIME

There are some writers who have a biological clock for writing. Then, find the right time for you to write. Usually about 10 am.


4. USE COLOR

When we write, of course, still in a rough concept. For that use a different color for each idea. It really helps you to see all the posts for the better.

5. READ WHAT

Reading makes you come into contact with life. Information obtained from the reading material will facilitate your writing process.

- Copyright © 2013 Blog Penulis INO SASUGA - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -